Mekanisme interaksi antara user dengan paket word processing yang banyak digunakan, umumnya berbasis menu dan dikelompokkan untuk mereflesikan fungsi yang dilakukan submenu tersebut. Misalnya pilihan “save” dan “delete” diklasifikasikan sebagai “operasi file” berada dalam satu kelompok yang sama. Jika user kurang teliti atau tidak sengaja terpilih “delete” padahal yang dimaksud adalah “save”, maka akibatnya bisa ditebak. Apalagi ditambah dengan tidak adanya dialog/mekanisme konfirmasi pelaksanaan proses “delete” atau buruknya desain mekanisme tersebut. Walaupun, akibat dari kesalahan tersebut tidaklah fatal, namun hal ini dapat merugikan bagi user.
Mengapa kesalahan ini masih saja terjadi? Padahal komputer diperkenalka sebagai “user friendly” dan “easy to use”. Apakah si desainer tidak memperhitungkan kondisi yang akan/ mungkin dialami user? Atau karena si desainer sudah sangat ahli menggunakan software sehingga tidak memperhitungkan kemungkinan kesalahan yang akan terjadi?.
Komputer dan peralatan terkait lainnya harus dirancang dengan pemahaman bahwa penggunanya memiliki tujuan atau tugas khusus dan ingin menggunakannya sesuai dengan karakteristik tugas yang akan diselesaikan tersebut. Agar dapat terpenuhi, perancang sistem perlu mengetahui bagaimana berfikir dalam lingkup tugas user yang sesungguhnya dan menerjemahkannya kedalam sistem.
Desainer -----> Sistem Tereksekusi <----- Tugas-tugas User
Gambar. Pola Pikir Desainer IMK
tidak mudah merancang sistem yang konsisten dan handal yang dapat mengantisipasi semua ketidakelitian user. Interface bukanlah aspek yang dapat dibuat pada saat akhir, desainnya merupakan satu kesatuan dengan keseluruhan sistem. Desainer tidak hanya memberikan “tampilan” yang “cantik” namun juga harus dapat mendukung pekerjaan yang dilakukan oleh user dan dibuat menghindari kesalahan-kesalahan kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar