Laman

Minggu, 26 September 2010

Unsur-unsur Puisi

            Bahasa puisi berbeda dengan bahasa prosa atau karangan pada umumnya. Ada beberapa usur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut:
  •   Bunyi
1)   Asonansi/aliterasi
Asonansi adalah persamaan bunyi vokal pada setiap akhir kata.
Contoh : menemu udara dari lembah utara.
Alierasi adalah persamaan konsonan pada setiap akhir kata.
Contoh : berkata benar itu ibadah karena lidah punya Allah
2)   Rima awal/akhir adalah persamaan bunyi atau persajakan di awal atau di akhir kata contoh :
Rima  awal : memulai, memulas
Rima akhir : inilah,marilah
3)   Persajakan horizontal/vertikal
Persajakan horizontal adalah persamaan bunyi dalam larik satu baris.
Persajakan vertikal adalah persamaan bunyi dalam larik atau baris yang berbeda

  •   Pilihan kata
1)   Pengimajian yaitu pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran ide, gagasan dan pkiran melalui pengindraan.
2)   Kata konkret yaitu kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan lukisan keadaan atau  suasana batin dengan maksud membangkitkan imaji pembaca.
  •   Pembaitan (bait-bait), yaitu menyusun larik-larik dalam bait-bait sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait
  •   Pelarikan (larik-larik) yaitu menyusun kata-kata dalam larik-larik
  •   Tipografi yaitu bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membadakan antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.
  •   Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi, misalnya perasaan haru,sedih,bahagia,bersemangat dan lain-lain.
  •   Nada, yaitu sikap penyair kepada pembacanya, misalnya menggurui, menasehati,    mengejek, atau menyindir.
  •   Makna, yaitu maksud keseluruhan puisi yang di bangun oleh kata-kaata, larik-larik dan bait-bait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar